Sunday, March 25, 2018

Air Terjun Kedung Manten Yang Masih Perawan


Sebuah destinasi air terjun yang terletak di Desa Dawuhan Kacamatan Kademangan Kabupaten Blitar yang masih perawan dikarenakan jarang dikunjungi manusia serta memiliki banyak misteri dibalik legenda Air Terjun Kedung Manten tersebut.


Letak tepat lokasi jika kalian berkunjung bisa kesana dari Kota Blitar menuju ke Pasar Kademangan lalu keselatan menuju jalur ke Pantai Tambakrejo sesampai Desa Dawuhan terdapat aliran sungai kecil yang bernama Sungai Kalisat sebelum jalur tanjakan pertama. Dari Sunga Kalisat naik tanjukan sedikit menjumpai satu rumah dekat kandang yang berada di kiri jalan, disamping rumah itu terdapat jalan setapak lalu menyusuri semak-semak setelah itu menjumpai tangga turun lalu susuri aliran sungai itu dan sampai di Air terjun Kedung Manten tersebut





Air Terjun Kedung Manten sendiri memiliki 2 tingkat yang masing-masing punya julukan tersendiri. Disetiap tingkatan terdapat seperti kolam bundar yang biasa dijuluki KEDUNG, kealamian airnya pun bisa dibuktikan dengan warna air kehijau hijauan. Kedalaman kolam air terjun ini tidak ada yang tau sampai saat ini, warga sekitar pun juga tidak tau.

Nama Kedung Manten sendiri diambil dalam bahasa jawa yang berarti " Kolam Pengantin ". Konon menurut warga sekitar asal usul dari Air Terjun Kedung Manten ini bermula dari kisah sepasang pengantin yang meninggal pada saat mandi disungai ini , sehingga disini pun terdapat 2 buah kolam yang masing-masing kolam memiliki aliran air terjun yang tidak terlalu tinggi. pada tingkat pertama air terjun yang memiliki kolam yang luas dinamakan kedung manten lanang / laki laki, sedangkan di tingkat kedua dinamakan kedung manten wadon / perempuan.







Jika anda mau kesini dihimbau agar tidak mandi atau berenang di kolam air terjun ini, karena takut terjadi hal - hal yang tidak diingkan. Jadi kalau anda berkunjung kesini disarankan untuk menikmati pemandangannya dari pinggiran saja



Keterangan Tambahan

Parkir
- Bisa Dirumah Warga

Fasilitas
- Belum Ada

Akses Jalur
- jalan tertimbun semak-semak
- banyak tanah yang longsor
- menyusuri sungai



Salam Hawa Wisata
My Instinct My Adventure

_________________________________________________________________________

Penulis : Rifqi Oktavius
Partisipant : Desy, Dhika, Iis, Risa, Sindi
_________________________________________________________________________

Friday, March 9, 2018

Gardu Pandang Kelud Via Gadungan ( Patung Lembu Suro )

Gadungan, Gandusari, Blitar - memiliki sejuta keindahan alam yang patut kita ketahui tapi dibalik itu semua terdapat banyak kontroversi yang sangat mengejutkan. Konon pada jam 2 siang diharapkan tidak boleh masuk hutan lindung tersebut dikarenakan berbahaya dan pasti dijumpai keanehan.

    Sebuah kawasan yang terletak di Hutan Lindung Gadungan yang memiliki banyak keanehan dan konon memiliki banyak misterinya.

    Di Hutan ini masih terdapat hewan langka yang wajib kalian ketahui yaitu Tawon Gung yang merupakan hewan yang mempunyai sengatan yang sangat berbahaya. konon kata warga setempat jika kita tidak sadar mengganggu rumah / mengusiknya, Tawon Gung tersebut langsung menyerang kita walaupun kita lari sejauh mungkin tetap dikejar. 

     Selain itu masih banyak lagi yang harus kita ketahui yaitu Patung Mahesa Suro dan Lembu Suro yang masih berdiri kokoh dihutan tersebut





    Patung Lembu Suro dan Mahesa Suro konon dibangun pada oleh pihak perhutani sebagai wujud tanda kekuasaan Lembu Suro dan Mahesa Suro dulu. Pada saat Gunung Kelud meletus pada th 2014 silam terjadi keanehan yaitu kawasan bukit tempat patung Lembu Suro itu tidak terkena lahar dan juga warnanya hijau sendiri terlihat subur tapi disekitar perbukitan tersebut nampak warnanya kemerah merahan terkena abu vulkanik. 







   Pada saat ekspedisi kami tepatnya pada jam 3 sore dibukit sebelah perbukitan Patung Lembu Suro kami melihat suatu keanehan yaitu " Pohon Berdaun Emas ".


    Sungguh aneh sekali padahal disekitarnya semuanya daun pohon berwarna hijau tapi hanya satu yang aneh warnanya. kalau itu daun yang sudah tua berwarna kekuning  kuningan mungkin udah jatuh karena angin disana lumayan kencang. Mungkin juga itu merupakan pancingan buat kita biar menghampiri pohon tersebut, tapi logikanya jika menghampirinya pasti bisa juga hilang bersama pohonnya, dikarenakan bisa juga itu merupakan benda ghoib. Tapi ada yang bilang itu merupakan Petilasan Mbah Sugih 



     Setelah menjumpai Pohon Berduan Emas naik lagi dan sampailah di Gardu Pandang Kelud yang menawan.





    Inilah keindahan panorama pegunungan Kelud yg sangat hijau dan indah. Disini kita bisa melihat beberapa pegunungan di Kelud seperti Gunung Sumbing dan Gunung Gajahmungkur.







Sekian dulu ulasan dibalik misteri dan kontroversi Gardu Pandang Kelud Via Gadungan yang perlu kita ketahui. Silahkan Expedisi disana bagi yang suka jelajah pasti kalian suka sobat 

Salam Hawa Wisata
My Instinct My Adventure

_______________________________________________________________________________


Penulis : Rifqi Oktavius
Partisipant : Dhika, Desy, Mas R

Wednesday, March 7, 2018

Destinasi Pantai Di Blitar



Inilah sejumlah deretan pantai di Blitar yang mempunyai sejuta keindahaan yang pernah di Kunjungi Sobat Petouring Blitar

Kec Bakung

1. Pantai Umbulwaru


2. Pantai Pangi



3. Pantai Gayasan



Kec Wonotirto

1. Pantai Gondomayit


2. Pantai Kresek


3. Pantai Jebring


4. Pantai Pudak



Kec Panggungrejo

1. Pantai Maesang



2. Pantai Umbulbaros / Bukit Indah




Kec Wates

1. Pantai Wedi Ireng



2. Pantai Gorah




Sunday, March 4, 2018

Air Terjun Tundolawe Yang Menawan Namun Terlupakan

KABUPATENBLITAR - Muncul lagi sebuah destinasi wisata alam yang biasa dijuluki Air Terjun Tundolawe yang terletak di Perkebunan Jati, Notorejo, Gadungan, Gandusari, Kabupaten Blitar.

Banner Wisata yang kurang perhatian
Air Terjun Kucurlawe adalah nama sebelum Tundolawe.
Air Terjun Tundolawe ini merupakan sebuah destinasi yang perlu penanganan khusus dalam bidang sarana maupun prasarana karena tempatnya udah termakan oleh zaman.









Sesudah sampai banner wisata itu / tempat parkir wisata, perjalanan kalian akan diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 20 mnt untuk sampai di air terjun.

suasana di alam bebas perkebunan ngusri
Pada saat perjalanan menuju kelokasi kalian akan disuguhi berbagai jenis tumbuhan maupun hewan yang jarang kita temui di tempat kita. Udara yang sejuk membuat perjalanan menjadi ringan.


Kalian akan melewati jembatan kayu yang berjumlah 11 jembatan tapi ada sebuah jembatan yang udah tidak bisa dilewati lagi sewaktu kami kesana.
Setelah melewati 11 jembatan sampailah di tujuan akhir yaitu Air Terjun Tundolawe


Inilah Air terjun Tundolawe yang menawan pada saat debit airnya deras, Sungguh perjuangan yang terbayarkan dengan keindahan dan air yang segar.

Monggo silahkan kesini bila kalian suka jelajah alam dan nikmati sensasinya

Salam Hawa Wisata
" My Instinct My Adventure "

_________________________________________________________________________________

Penulis : Rifqi Oktavius
Partisipant : April, Dhika , Mas R, Rudi,

Sejarah Pra-Desa Minggirsari Terbentuk

Sebelum saya ke ulasan mengenai bab Sejarah pra minggirsari tentunya ada yang perlu kalian ketahui bahwa arti kata Pra adalah sebelum. Jadi ...