Friday, November 6, 2020

Sejarah Pra-Desa Minggirsari Terbentuk

Sebelum saya ke ulasan mengenai bab Sejarah pra minggirsari tentunya ada yang perlu kalian ketahui bahwa arti kata Pra adalah sebelum. Jadi pada ulasan saya ini mengulas mengenai Sejarah terbentuknya Dusun Lama sebelum menjadi sebuah Desa Minggirsari ini . 

Konon cerita Dulu Desa Minggirsari ini merupakan sebuah hutan belantara . Di masa Perang Pangeran Diponegoro berlangsung di daerah Blitar, banyak prajurit prajurit nya yang berlari dan berpencar di berbagai penjuru hingga mereka bisa membangun kehidupan sendiri atau bisa disebut membabad sebuah perkampungan sendiri . 

Pada suatu ketika ada seorang prajurit bersama istri dan pengawalnya singgah di bukit Kecil  pinggir sebuah aliran Sungai Kecil, beliau adalah Bahu Yudho bersama istri dan pengawal yang sedang membawa kuda . Pada Waktu singgah di tempat tersebut mungkin beliau merasa nyaman lalu dimulai lah membangun sebuah peradaban. Sebelum membangun beliau membuat tempat untuk menyencang kudanya di bukit Kecil itu ( dulu bukit Kecil ini dijuluki bukit " Cencangan Kudane Mbah Bahu Yudho " , untuk kondisi sekarang sudah tidak berbentuk bukit Kecil melainkan sudah rata ) 

Pada Waktu Bahu Yudho sudah memulai membabad sebuah perkampungan dan Mulai rame masyarakat, akhirnya beliau menamai Dusun ini dengan nama " Dusun Bakalan " yang berarti Cikal Bakalnya berawal dari sini . 

Setelah Dusun Bakalan terbentuk muncul lagi nama Dusun yang bernama Ngrempak entah itu pecahannya Dusun Bakalan atau mungkin Dusun Baru. Untuk nama Ngrempak sendiri konon berasal dari Kata Apak.  Kata Apak sendiri merujuk kepada sebuah pohon yang hampir mirip seperti Beringin namun berbeda dari kontur daun, akan dan buahnya. Lokasi pohon ini terletak di pinggir barat sebuah mata Air yang warga lokal menyebutkan " Mbelik ". Mungkin saja Dusun Ngrempak dulu adalah Daerah sekitar Mbelik tersebut. 

Mbelik 

Pohon Apak atau Beringin Kimeng 


Setelah Sukses membangun Dusun Bakalan , lalu Bahu Yudho melebarkan area kekuasaan nya ke arah timur dalam bahasa Jawa disebut " Mbrentek ngetan " , dan kekuasaan yang melebar ke arah timur inilah awal dari nama Dusun Brintik (pada versi tutur)  

Pada saat Dusun Brintik sudah terbentuk perkampungan, ada sebuah cerita konon diutara Dusun Brintik ini terdapat sebuah pekarangan yang ditumbuhi banyak Pohon Kendal . Setelah itu mungkin dijadikan pemukiman Baru yang bernama Dusun Karangkendal atau Karang e wit kendal . 

Mungkin itu saja cerita yang dapat saya sampaikan mengenai Sejarah Pra-Desa Minggirsari yang bersumber dari cerita tutur warga lokal serta sebuah bukti adanya sebuah makam kuno , pohon dan mata Air . Dan Ingat ini cerita tutur dan masih perlu banyak pertimbangan dan kajian yang lebih mendetail . 

Nampak jauh Makam Mbah Bahu Yudho 

Nampak Dekat Makam Mbah Bahu Yudho 


Untuk kegiatan acara rutin di Makam Mbah Bahu Yudho ini dilaksanakan setiap Malem Jum'at Legi 



Write: Rifqi Oktavius 

Partisipant dan Matur Nuwun kepada Sesepuh Desa dan Pemuda Dusun Ngrempak 

Friday, February 8, 2019

Situs Goa Jedog

Goa Jedog yang terletak di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Goa Jedog merupakan sebuah goa dari batuan kapur yang mengkristal. Namun, Goa identik dengan batu kapur biasanya ada endapan air yang turun, namun goa ini sebaliknya, endapan airnya tidak ada.



   Goa dengan pintu masuknya dulu harus memanjat atau pakai tangga ini, sekarang sudah gampang tidak harus pakai tangga, melainkan sudah dibuatkan jalan untuk menuju kedalam goa pintu utama.

  Misteri demi misteri telah beredar mengenai Situs di Goa Jedog sendiri, ada yang mengatakan dulu peninggalan kerajaan tertua di Blitar dan ada yang mengatakan dulu tempat persembunyian pahlawan pahlawan peta.



   Dari bukti bukti yang terbongkar tahun 2018 kemarin, sudah mulai bermunculkan batu bata merah berserakan diareal pelataran goa jedog sendiri. Batu batanya dengan lebar dan tinggi kurang lebih 30 cm : 7 cm. Diperkirakan batu batu ini merupakan peninggalan era Majapahit. Selain bata merah, juga ditemukan sebuah struktur batuan andesit dan batuan kapur. Ditemukannya juga kerangka gentong berserakan dan uang gobog. Biasanya dengan adanya Uang Gobog ini, Goa ini dulunya pernah dibuat tempat upacara adat.




Tunggu Ulasan Tambahannya Gaes :D
Salam Hawa Wisata

Writer : Radhika Millennial



Wednesday, May 16, 2018

Explore Deretan Peh Pulo

Desa Sumbersih merupakan desa yang memiliki banyak potensi wisata pantai yang sangat menarik . pada perjalanan saya kali ini saya mencoba explore deretan pantai Peh Pulo yang sangat indah

Untuk rutenya dari Kota Blitar menuju Desa Panggungrejo keselatan menuju Desa Kaligambar turuti jalur tersebut sampai menemukan plangkat yang bertuliskan Pantai Pasir Putih
Jalurnya pun cukup mudah dijangkau motor dan mobil pribadi.
Parkirnya sudah disediakan tempat disana yang luas




Peh Pulo Wedhen Ombo

Pantai yang menjulang keselatan dan memiliki pasir yang putih, membanuat warna pantai menjadi menarik apa lagi pas surut karang yang dihinggapi lumut semakin hijau dan menarik.

Pantai Wedhen Ombo atau Pantai Pasir Besar yang merupakan hamparan besar dataran yang menjulang ke laut lepas. Pantai yang membentuk bulan sabit jika dilihat lewat bukit disini barat pantai


Setelah di Pantai Wedhen Ombo saya mencoba berjalan ke timur ketemu melewati jalan bebatuan lalu melihat hamparan kecil yang dikelilingi karang yang menjulang ke laut yaitu Pantai Wedhen Ciut / Pasir Kecil.


Jika dilihat hamparannya begitu kecil namun cukup memukau apalagi didepan pantai terdapat pulau kecil yang termasuk hamparan peh pulo.


Disebelah timur pantai ini terdapat karang yang bawahnya seperti mulut goa yang menjorok langsung ke pantai bagus buat foto juga


Selain Wedhen Ciut terdapat pula dataran menjorok ke laut, yaitu Pantai Wedhen Kembar 


Pantai ini dijuluki Wedhen Kembar karena mempunyai dua dataran pantai yang dibatasi oleh batu karang di tengah. Pantai yang berpasir putih ini ternyata memiliki ke unggulan tersendiri selain sebagai obyek wisata yaitu tempat untuk mengembang biakan binatang penyu yang terkadang ada terkadang tidak. Disini juga terdapat rawa yang membuat akses motor langsung ke pantai tidak bisa harus diletakkan di tempat sebelum rawa tersebut bisanya


Jika Kalian menghadap ke selatan kalian akan disugui pemandangan pulau pulau kecil yang berada di depan pantai Wedhen Kembar ini. disalah satu pulau itu ada yang seperti kura kura


Keterangan Tambahan


Fasilitas
- Beberapa spot foto
- Beberapa Warung
- Beberapa Tempat Sampah

Akses Jalur
- Makadam sedikit
- Jalan rusak sebagian


  IG @petouringblitar
Sekian Dulu Cerita Saya, Salam Hawa Wisata
My Instinct My Adventure


Sunday, April 1, 2018

Air Terjun Jurug Tumpuk Wonotirto


Dibalik indahnya Desa Pasiraman Kecamatan Wonotirto ternyata ada sebuah destinasi yang sangat bagus bagi pecinta air terjun yaitu " Jurug Tumpuk " yang berada dihutan dekat pekarangan sawah warga

Letak Lokasinya kalau dari Kota Blitar Bisa ambil jalur menuju Pantai Tambakrejo, pada saat anda menjumpai Desa Pasiraman Kecamatan Wonotirto menuju ke arah selatan sampai SD Pasiraman 1 kiri jalan, di utara SD ada sebuah jalur kekanan tepat ditikungan itu lurus sampai menjumpai jalur setapak pertama menuju hutan pada kiri jalan , lalu ikuti jalur tersebut dan ada aliran air berupa paralon ikuti jalur itu lalu ke kanan ada pohon jati jati belok ke kanan , ikuti jalur sampai kandang kambing , motor bisa diparkir disini , lanjut susur hutan dengan medan berupa jalur setapak atau bisa susur sungai.


Air Terjun Jurug Tumpuk itu bisa dibilang Air Terjun Jurug Lorejo , dikatakan Jurug Lorejo karena sumbernya berada di Desa Lorejo. Aliran Sungai yang bersih yang membentang di Desa Pasiraman membuat warga tidak kekurangan air.


Ketinggian Air Terjun Jurug Tumpuk sendiri yang bawah sekitar 15 m dan yang atas sekitar 20 m,, debit airnya jika musim hujan lumayan deras, tapi jika kemarau debitnya alirannya nggak terlalu deras,,


Sekian dulu ulasan tentang Air Terjun Jurug Tumpuk, Hayo siapa yang pingin ngadem bisa disini tapi harus Adventure sedikit ya Guys,,

Salam Hawa Wisata
My Instinct My Adventure

__________________________________________________________________________________
Penulis : Rifqi Oktavius
Partisipant : Iis , Dhika
_________________________________________________________________________________


Sunday, March 25, 2018

Air Terjun Kedung Manten Yang Masih Perawan


Sebuah destinasi air terjun yang terletak di Desa Dawuhan Kacamatan Kademangan Kabupaten Blitar yang masih perawan dikarenakan jarang dikunjungi manusia serta memiliki banyak misteri dibalik legenda Air Terjun Kedung Manten tersebut.


Letak tepat lokasi jika kalian berkunjung bisa kesana dari Kota Blitar menuju ke Pasar Kademangan lalu keselatan menuju jalur ke Pantai Tambakrejo sesampai Desa Dawuhan terdapat aliran sungai kecil yang bernama Sungai Kalisat sebelum jalur tanjakan pertama. Dari Sunga Kalisat naik tanjukan sedikit menjumpai satu rumah dekat kandang yang berada di kiri jalan, disamping rumah itu terdapat jalan setapak lalu menyusuri semak-semak setelah itu menjumpai tangga turun lalu susuri aliran sungai itu dan sampai di Air terjun Kedung Manten tersebut





Air Terjun Kedung Manten sendiri memiliki 2 tingkat yang masing-masing punya julukan tersendiri. Disetiap tingkatan terdapat seperti kolam bundar yang biasa dijuluki KEDUNG, kealamian airnya pun bisa dibuktikan dengan warna air kehijau hijauan. Kedalaman kolam air terjun ini tidak ada yang tau sampai saat ini, warga sekitar pun juga tidak tau.

Nama Kedung Manten sendiri diambil dalam bahasa jawa yang berarti " Kolam Pengantin ". Konon menurut warga sekitar asal usul dari Air Terjun Kedung Manten ini bermula dari kisah sepasang pengantin yang meninggal pada saat mandi disungai ini , sehingga disini pun terdapat 2 buah kolam yang masing-masing kolam memiliki aliran air terjun yang tidak terlalu tinggi. pada tingkat pertama air terjun yang memiliki kolam yang luas dinamakan kedung manten lanang / laki laki, sedangkan di tingkat kedua dinamakan kedung manten wadon / perempuan.







Jika anda mau kesini dihimbau agar tidak mandi atau berenang di kolam air terjun ini, karena takut terjadi hal - hal yang tidak diingkan. Jadi kalau anda berkunjung kesini disarankan untuk menikmati pemandangannya dari pinggiran saja



Keterangan Tambahan

Parkir
- Bisa Dirumah Warga

Fasilitas
- Belum Ada

Akses Jalur
- jalan tertimbun semak-semak
- banyak tanah yang longsor
- menyusuri sungai



Salam Hawa Wisata
My Instinct My Adventure

_________________________________________________________________________

Penulis : Rifqi Oktavius
Partisipant : Desy, Dhika, Iis, Risa, Sindi
_________________________________________________________________________

Friday, March 9, 2018

Gardu Pandang Kelud Via Gadungan ( Patung Lembu Suro )

Gadungan, Gandusari, Blitar - memiliki sejuta keindahan alam yang patut kita ketahui tapi dibalik itu semua terdapat banyak kontroversi yang sangat mengejutkan. Konon pada jam 2 siang diharapkan tidak boleh masuk hutan lindung tersebut dikarenakan berbahaya dan pasti dijumpai keanehan.

    Sebuah kawasan yang terletak di Hutan Lindung Gadungan yang memiliki banyak keanehan dan konon memiliki banyak misterinya.

    Di Hutan ini masih terdapat hewan langka yang wajib kalian ketahui yaitu Tawon Gung yang merupakan hewan yang mempunyai sengatan yang sangat berbahaya. konon kata warga setempat jika kita tidak sadar mengganggu rumah / mengusiknya, Tawon Gung tersebut langsung menyerang kita walaupun kita lari sejauh mungkin tetap dikejar. 

     Selain itu masih banyak lagi yang harus kita ketahui yaitu Patung Mahesa Suro dan Lembu Suro yang masih berdiri kokoh dihutan tersebut





    Patung Lembu Suro dan Mahesa Suro konon dibangun pada oleh pihak perhutani sebagai wujud tanda kekuasaan Lembu Suro dan Mahesa Suro dulu. Pada saat Gunung Kelud meletus pada th 2014 silam terjadi keanehan yaitu kawasan bukit tempat patung Lembu Suro itu tidak terkena lahar dan juga warnanya hijau sendiri terlihat subur tapi disekitar perbukitan tersebut nampak warnanya kemerah merahan terkena abu vulkanik. 







   Pada saat ekspedisi kami tepatnya pada jam 3 sore dibukit sebelah perbukitan Patung Lembu Suro kami melihat suatu keanehan yaitu " Pohon Berdaun Emas ".


    Sungguh aneh sekali padahal disekitarnya semuanya daun pohon berwarna hijau tapi hanya satu yang aneh warnanya. kalau itu daun yang sudah tua berwarna kekuning  kuningan mungkin udah jatuh karena angin disana lumayan kencang. Mungkin juga itu merupakan pancingan buat kita biar menghampiri pohon tersebut, tapi logikanya jika menghampirinya pasti bisa juga hilang bersama pohonnya, dikarenakan bisa juga itu merupakan benda ghoib. Tapi ada yang bilang itu merupakan Petilasan Mbah Sugih 



     Setelah menjumpai Pohon Berduan Emas naik lagi dan sampailah di Gardu Pandang Kelud yang menawan.





    Inilah keindahan panorama pegunungan Kelud yg sangat hijau dan indah. Disini kita bisa melihat beberapa pegunungan di Kelud seperti Gunung Sumbing dan Gunung Gajahmungkur.







Sekian dulu ulasan dibalik misteri dan kontroversi Gardu Pandang Kelud Via Gadungan yang perlu kita ketahui. Silahkan Expedisi disana bagi yang suka jelajah pasti kalian suka sobat 

Salam Hawa Wisata
My Instinct My Adventure

_______________________________________________________________________________


Penulis : Rifqi Oktavius
Partisipant : Dhika, Desy, Mas R

Wednesday, March 7, 2018

Destinasi Pantai Di Blitar



Inilah sejumlah deretan pantai di Blitar yang mempunyai sejuta keindahaan yang pernah di Kunjungi Sobat Petouring Blitar

Kec Bakung

1. Pantai Umbulwaru


2. Pantai Pangi



3. Pantai Gayasan



Kec Wonotirto

1. Pantai Gondomayit


2. Pantai Kresek


3. Pantai Jebring


4. Pantai Pudak



Kec Panggungrejo

1. Pantai Maesang



2. Pantai Umbulbaros / Bukit Indah




Kec Wates

1. Pantai Wedi Ireng



2. Pantai Gorah




Sejarah Pra-Desa Minggirsari Terbentuk

Sebelum saya ke ulasan mengenai bab Sejarah pra minggirsari tentunya ada yang perlu kalian ketahui bahwa arti kata Pra adalah sebelum. Jadi ...