Saturday, June 7, 2025

SEJARAH KELURAHAN JINGGLONG SUTOJAYAN BLITAR

    Kelurahan Jingglong, merupakan sebuah kelurahan yang berada di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Kelurahan Jingglong sendiri terdiri terdapat dua lingkungan, yaitu Lingkungan Jingglong dan Lingkungan Bening. 

Gapura Selamat Datang Kel. Jingglong


Batas Kelurahan Jingglong

Utara       : Berbatasan dengan Kelurahan Jegu
Barat       : Berbatasan dengan Kelurahan Kalipang
Timur      : Areal Persawahan 
Selatan    : Berbatasan dengan Kelurahan Sutojayan dan Desa Sukorejo


SEJARAH SINGKAT SEBELUM TERBENTUKNYA KELURAHAN JINGGLONG

    Pada tahun sekitar 1816, terdapat sebuah Padukuhan yang terdiri 4 Dukuh, diantaranya Jingglong, Sukorejo, Sumberjo dan Njudeg. Untuk pusat pemerintahannya berada di Sukorejo.

Urutan Kepala Pemerintahan Padukuhan

1. Demang Wongsotirto (Demang pertama)
2. Demang Tenggor 
3. Iromejo
4. Bejo Sentono
5. Demang Martowikromo

    Setelah Pemerintahan terakhir yang dipimpin oleh Demang Martowikromo. Pada tahun 1901, setiap dukuh dapat membeli tahan ganjaran atau tanah bengkok dan akhirnya setiap dukuh menjadi desa sendiri-sendiri. 

KEPALA PEMERINTAHAN KELURAHAN JINGGLONG

1. Ahmad Darso (1 th)

2. Dahlan (8 th)

3. Slamet Hardjo Sentono (3 th)

    Pada masa pemerintahan Pak Slamet, pusat pemerintahan berada dirumahnya sendiri. untuk akses jalannya mulai dilebarkan pada pemerintahan pak slamet ini dengan babinsa Pak Dimyati (asli warga Jinglong) 

    Bapak Slamet ini meninggal kemungkinan pada tahun 1971. untuk makamnya berada di pemakaman umum Kelurahan Jingglong. 

4. Sakri (-/+ 9 th)

    Setelah masa pemerintahan Pak Slamet, diadakan Karteker ( orang yang menangani jabatan )atau bisa dibilang pemerintahan sementara. Setelah itu, terdapat pemilihan lurah yang kemudian dimenangkan oleh Pak Sakri yang merupakan anak dari Pak Slamet Hardjo. Pada saat pemerintahan dipimpin oleh Pak Sakri, Jingglong terdapat beberapa kemajuan seperti Jalan mulai diaspal dan listrik masuk desa.

    Seingin perkembangan zaman wilayah jingglong menjadi Kelurahan dan Pak Sakri diangkat pegawai negeri pertama yang menjabat di Kelurahan Jingglong.

5. Saidi (2 th)

6. Herman (19 bulan)

Untuk Pak Herman sendiri dilantik oleh Pak Bupati sendiri tanpa pemilihan lurah. 

7. Suprianto (6 bulan)

8. Toha Masyuri (1 th)

9. Muslih Hadi Wibowo (8 th)

10. Suparno (3 th) 

11. Slamet Eko (2 th)

12. Yahdi Suyatno (2 th) 

13. Basrowi (14 bulan)

14. Eka Mulyana 


SEJARAH PENAMAAN LINGKUNGAN BENING

    Lingkungan Bening, konon terbentuk dari nama sebuah sumber air yang paling jenih. Jadi berasal dari kata jernih yang dalam bahasa jawa disebut " bening ", Lalu muncul penamaan Dusun Bening (sebelum menjadi kelurahan). Dulunya area sumber air ini adalah hutan yang dipenuhi dengan bambu. Untuk lokasinya sumber air tersebut dulu berada di sekitaran selatan lapangan Bening.Untuk sekarang ini sumber air tersebut sudah kering. 


SADRANAN MBAH KUNDEN

    Tepat disebelah timur Lapangan Bening terdapat sebuah pohon beringin besar dan 2 batu hitam yang disebut oleh warga setepat yaitu " Sadranan Mbah Kunden ". Mbah Kunden sendiri konon kata orang jaman dulu merupakan cikal bakal yang dulunya sebuah hutan lebat ( area lapangan Bening dan sekitarnya). 

Sadranan Mbah Kunden

    Konon Mbah kunden ini juga sering dibilang dulu merupakan sebuah palereman atau tempat singgah, namun ada juga yang bilang petilasan. Dulu, ditengah pohon beringin ada sebuah Arca sebanyak 7 buah , dan Konon dulu ditengah pohon tersebut orang-orang bisa masuk disitu. 

Sadranan mbah Kunden ini sampai sekarang tetap digunakan seperti acara Slamatan, Bersih Kelurahan dll.


MASJID AL MUBAROK 

    Masjid ini merupakan sebuah masjid yang berada di Lingkungan Bening, yang konon sebuah masjid tertua di Kelurahan Jingglong. Untuk pembangunan nya perkiraan dibangun pada tahun 1957. 


ASAL PENAMAAN JINGGLONG

    Asal kata Jingglong sendiri konon berasal dari bahasa jawa "njeglong-njeglong" atau tidak rata. 


SADRANAN MBAH AGENG

    Mbah Ageng sendiri kemungkinan merupakan makam sebuah pembabat hutan area Jingglong.


SADRANAN MBAH GLATAK

    Dulu terdapat beberapa batu hitam besar-besar dan terdapat Pohon Kecik Tanjung. Namun tempat ini sekarang sudah tiada, dikarenakan tanah area mbah glatak sudah diperjual belikan dan untuk sekarang area tersebut menjadi sebuah kandang ayam. Namun untuk bebatuannya hitamnya dipindahkan di makam umum Kelurahan Jingglong dan tetap dijadikan Sadranan. Untuk yang memindah sadranan tersebut bernama Mbah Kyai Jaelani. 

    Mbah Kyai Jaelani sendiri merupakan sebuah tokoh yang mendalami bidang pemindahan barang-barang yang berkaitan dengan mistis.  


SERBA SERBI JINGGLONG ZAMAN DAHULU

    Dulu Jingglong merupakan sebuah tempat dataran rendah yang setiap musim penghujan pasti banjir. namun seiiring perkembangan pemerintahan akhirnya dibuatlah saluran irigasi dan tanahnya dijadikan jalan. Jingglong dulu banjir perkiraan sekitar tahun 1966-1967. 

    Untuk pagar perumahan dahulu bernama " Gaplok ". nama Gaplok sendiri merupakan sebuah bambu yang ditatah dan disatukan antar bambu yang digapit-gapit .



Sumber dari hasil wawancara sesepuh Lingkungan Bening Jingglong dan Kepala Kelurahan Jingglong

dokumentasi wawancara dengan warga dan kepala kelurahan jingglong


Saturday, May 31, 2025

TEMPAT KERAMAT DI BLITAR Part I

    

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera bagi kita semua, Rahayuu. Halo pecinta wisata religi yang sedang membaca, selamat datang di blog Petouring Blitar. Pada part kali ini akan membahas seputar beberapa tempat keramat yaa. yukk yukk dibacaaa dan dilihat sampai habisss yaaa.... 

    Tempat keramat atau bisa disebut dengan tempat sakral atau bisa pula katakan tempat yang memiliki memiliki aura religius. Di Blitar raya terdapat banyak tempat yang memiliki nilai sakral yang banyak sekali, meliputi petilasan, sadranan, makam cikal bakal, makam tokoh berpengaruh ataupun sebuah bangunan bersejarah seperti candi. Berikut ini akan saya sebutkan beberapa tempat keramat yang berada di Blitar khususnya ;

1. Makam Mbah Mungkung

Alamat: Desa Wonorejo, Talun.

Makam Mbah Mungkung

2. Sadranan Kawisari

Alamat: Perkebunan Kawisari, Semen, Gandusari.

Sadranan Kawisari

3. Makam Eyang Iroredjo

Alamat: Bangsri, Nglegok.

Makam Eyang Iroredjo

4. Makam Mbah Boneng

Alamat: Sananwetan, Kota Blitar.

Makam Mbah Boneng

5. Makam Mbah Jegur

Alamat : Soso, Gandusari.

Makam Mbah Jegur

6. Petilasan Mbok Rondo Kuning 

Alamat: Nglegok.

Petilasan Mbok Rondo Kuning Nglegok

7. Sadranan Mbah Slumbung

Alamat : Plampangan, Jugo, Kesamben.

Sadranan Mbah Slumbung

8. Makam Mbah Solo

Alamat : Sananwetan, Kota Blitar

Makam Mbah Solo

9. Makam Eyang Sungkem

Alamat : Jajar, Talun.

Makam Eyang Sungkem

10. Sadranan Mbah Tugu

Alamat : Tambakan, Gandusari.

Sadranan Mbah Tugu

11. Makam Raden Kertojaman

Alamat : Gunung Betet, Sutojayan. (baratnya Pom Kedungbunder)

Makam R. Kertojaman

12. Petilasan Gadhung Melati

Alamat : Karanganyar, Modangan, Nglegok.

Petilasan Gadhung Melati

13. Makam Eyang Djojodigdo

Alamat : Jln Melati, Kepanjenkidul, Kota Blitar.

Makam Eyang Djojodigdo

14. Punden Mbah Gentong

Alamar : Duren, Talun.

Punden Mbah Gentong

15. Punden Tunggal Wulung

Alamat : Menjangan Kalung, Slorok, Garum.

Punden Tunggal Wulung

16. Punden Mbah Reco

Alamat : Jatinom, Kanigoro.

Punden Mbah Reco

17. Punden Mbah Bodho

Alamat : Bodhoan, Nglegok.

Arca Mbah Bodho

18. Sadranan Ringinjejer / Candi Ringinjejer

Alamat : Ringinanyar, Ponggok.

Sadranan Ringinjejer

19. Makam Mbah Brawijaya

Alamat : Mronjo, Selopuro.

Makam Mbah Brawijaya

20. Makam Mbah Kasan Bendo

Alamat : Bendo, Kepanjenkidul, Kota Blitar.

Makam Mbah Bendo

21. Punden Mbah Mendung

Alamat, Sukosewu, Gandusari.

Punden Mbah Mendung

22. Punden Selotumpuk

Alamat : Sengon, Ngadirenggo, Wlingi.

Punden Selotumpuk

23. Punden Palulo

Alamat : Palulo, Nglegok.

Punden Palulo

24. Makam Eyang Abu Hanifah

Alamat : Selokajang, Srengat.

Makam Eyang Abu Hanifah

25. Sadranan Urung-Urung

Alamat : Sukosewu, Gandusari.

Sadranan Urung-Urung




    Terima kasih sudah membaca beberapa tulisan sedikit dan dokumetasi terkait wisata religi atau tempat keramat part I yang berada di Blitar ini. Di tunggu unggahan berikutnya yaa yang jelas akan lebih menarik lagii. Sekian terima kasih, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan Salam Rahayuu...

Write : Dhika Rifqi

Jangan Lupa Follow Juga Media Sosial Kami

    Youtube : Dhika Rifqi               
    Instagram : Dh_rifqi                 
    Facebook : Dhika Rifqii            
    Tik Tok : Dh_rifqi / Dh_kreasi 
    Snackvideo : Dh_rifqi               

Friday, November 6, 2020

Sejarah Pra-Desa Minggirsari Terbentuk

Sebelum saya ke ulasan mengenai bab Sejarah pra minggirsari tentunya ada yang perlu kalian ketahui bahwa arti kata Pra adalah sebelum. Jadi pada ulasan saya ini mengulas mengenai Sejarah terbentuknya Dusun Lama sebelum menjadi sebuah Desa Minggirsari ini . 

Konon cerita Dulu Desa Minggirsari ini merupakan sebuah hutan belantara . Di masa Perang Pangeran Diponegoro berlangsung di daerah Blitar, banyak prajurit prajurit nya yang berlari dan berpencar di berbagai penjuru hingga mereka bisa membangun kehidupan sendiri atau bisa disebut membabad sebuah perkampungan sendiri . 

Pada suatu ketika ada seorang prajurit bersama istri dan pengawalnya singgah di bukit Kecil  pinggir sebuah aliran Sungai Kecil, beliau adalah Bahu Yudho bersama istri dan pengawal yang sedang membawa kuda . Pada Waktu singgah di tempat tersebut mungkin beliau merasa nyaman lalu dimulai lah membangun sebuah peradaban. Sebelum membangun beliau membuat tempat untuk menyencang kudanya di bukit Kecil itu ( dulu bukit Kecil ini dijuluki bukit " Cencangan Kudane Mbah Bahu Yudho " , untuk kondisi sekarang sudah tidak berbentuk bukit Kecil melainkan sudah rata ) 

Pada Waktu Bahu Yudho sudah memulai membabad sebuah perkampungan dan Mulai rame masyarakat, akhirnya beliau menamai Dusun ini dengan nama " Dusun Bakalan " yang berarti Cikal Bakalnya berawal dari sini . 

Setelah Dusun Bakalan terbentuk muncul lagi nama Dusun yang bernama Ngrempak entah itu pecahannya Dusun Bakalan atau mungkin Dusun Baru. Untuk nama Ngrempak sendiri konon berasal dari Kata Apak.  Kata Apak sendiri merujuk kepada sebuah pohon yang hampir mirip seperti Beringin namun berbeda dari kontur daun, akan dan buahnya. Lokasi pohon ini terletak di pinggir barat sebuah mata Air yang warga lokal menyebutkan " Mbelik ". Mungkin saja Dusun Ngrempak dulu adalah Daerah sekitar Mbelik tersebut. 

Mbelik 

Pohon Apak atau Beringin Kimeng 


Setelah Sukses membangun Dusun Bakalan , lalu Bahu Yudho melebarkan area kekuasaan nya ke arah timur dalam bahasa Jawa disebut " Mbrentek ngetan " , dan kekuasaan yang melebar ke arah timur inilah awal dari nama Dusun Brintik (pada versi tutur)  

Pada saat Dusun Brintik sudah terbentuk perkampungan, ada sebuah cerita konon diutara Dusun Brintik ini terdapat sebuah pekarangan yang ditumbuhi banyak Pohon Kendal . Setelah itu mungkin dijadikan pemukiman Baru yang bernama Dusun Karangkendal atau Karang e wit kendal . 

Mungkin itu saja cerita yang dapat saya sampaikan mengenai Sejarah Pra-Desa Minggirsari yang bersumber dari cerita tutur warga lokal serta sebuah bukti adanya sebuah makam kuno , pohon dan mata Air . Dan Ingat ini cerita tutur dan masih perlu banyak pertimbangan dan kajian yang lebih mendetail . 

Nampak jauh Makam Mbah Bahu Yudho 

Nampak Dekat Makam Mbah Bahu Yudho 


Untuk kegiatan acara rutin di Makam Mbah Bahu Yudho ini dilaksanakan setiap Malem Jum'at Legi 



Write: Rifqi Oktavius 

Partisipant dan Matur Nuwun kepada Sesepuh Desa dan Pemuda Dusun Ngrempak 

Friday, February 8, 2019

Situs Goa Jedog

Goa Jedog yang terletak di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Goa Jedog merupakan sebuah goa dari batuan kapur yang mengkristal. Namun, Goa identik dengan batu kapur biasanya ada endapan air yang turun, namun goa ini sebaliknya, endapan airnya tidak ada.



   Goa dengan pintu masuknya dulu harus memanjat atau pakai tangga ini, sekarang sudah gampang tidak harus pakai tangga, melainkan sudah dibuatkan jalan untuk menuju kedalam goa pintu utama.

  Misteri demi misteri telah beredar mengenai Situs di Goa Jedog sendiri, ada yang mengatakan dulu peninggalan kerajaan tertua di Blitar dan ada yang mengatakan dulu tempat persembunyian pahlawan pahlawan peta.



   Dari bukti bukti yang terbongkar tahun 2018 kemarin, sudah mulai bermunculkan batu bata merah berserakan diareal pelataran goa jedog sendiri. Batu batanya dengan lebar dan tinggi kurang lebih 30 cm : 7 cm. Diperkirakan batu batu ini merupakan peninggalan era Majapahit. Selain bata merah, juga ditemukan sebuah struktur batuan andesit dan batuan kapur. Ditemukannya juga kerangka gentong berserakan dan uang gobog. Biasanya dengan adanya Uang Gobog ini, Goa ini dulunya pernah dibuat tempat upacara adat.




Tunggu Ulasan Tambahannya Gaes :D
Salam Hawa Wisata

Writer : Radhika Millennial



Wednesday, May 16, 2018

Explore Deretan Peh Pulo

Desa Sumbersih merupakan desa yang memiliki banyak potensi wisata pantai yang sangat menarik . pada perjalanan saya kali ini saya mencoba explore deretan pantai Peh Pulo yang sangat indah

Untuk rutenya dari Kota Blitar menuju Desa Panggungrejo keselatan menuju Desa Kaligambar turuti jalur tersebut sampai menemukan plangkat yang bertuliskan Pantai Pasir Putih
Jalurnya pun cukup mudah dijangkau motor dan mobil pribadi.
Parkirnya sudah disediakan tempat disana yang luas




Peh Pulo Wedhen Ombo

Pantai yang menjulang keselatan dan memiliki pasir yang putih, membanuat warna pantai menjadi menarik apa lagi pas surut karang yang dihinggapi lumut semakin hijau dan menarik.

Pantai Wedhen Ombo atau Pantai Pasir Besar yang merupakan hamparan besar dataran yang menjulang ke laut lepas. Pantai yang membentuk bulan sabit jika dilihat lewat bukit disini barat pantai


Setelah di Pantai Wedhen Ombo saya mencoba berjalan ke timur ketemu melewati jalan bebatuan lalu melihat hamparan kecil yang dikelilingi karang yang menjulang ke laut yaitu Pantai Wedhen Ciut / Pasir Kecil.


Jika dilihat hamparannya begitu kecil namun cukup memukau apalagi didepan pantai terdapat pulau kecil yang termasuk hamparan peh pulo.


Disebelah timur pantai ini terdapat karang yang bawahnya seperti mulut goa yang menjorok langsung ke pantai bagus buat foto juga


Selain Wedhen Ciut terdapat pula dataran menjorok ke laut, yaitu Pantai Wedhen Kembar 


Pantai ini dijuluki Wedhen Kembar karena mempunyai dua dataran pantai yang dibatasi oleh batu karang di tengah. Pantai yang berpasir putih ini ternyata memiliki ke unggulan tersendiri selain sebagai obyek wisata yaitu tempat untuk mengembang biakan binatang penyu yang terkadang ada terkadang tidak. Disini juga terdapat rawa yang membuat akses motor langsung ke pantai tidak bisa harus diletakkan di tempat sebelum rawa tersebut bisanya


Jika Kalian menghadap ke selatan kalian akan disugui pemandangan pulau pulau kecil yang berada di depan pantai Wedhen Kembar ini. disalah satu pulau itu ada yang seperti kura kura


Keterangan Tambahan


Fasilitas
- Beberapa spot foto
- Beberapa Warung
- Beberapa Tempat Sampah

Akses Jalur
- Makadam sedikit
- Jalan rusak sebagian


  IG @petouringblitar
Sekian Dulu Cerita Saya, Salam Hawa Wisata
My Instinct My Adventure


Sunday, April 1, 2018

Air Terjun Jurug Tumpuk Wonotirto


Dibalik indahnya Desa Pasiraman Kecamatan Wonotirto ternyata ada sebuah destinasi yang sangat bagus bagi pecinta air terjun yaitu " Jurug Tumpuk " yang berada dihutan dekat pekarangan sawah warga

Letak Lokasinya kalau dari Kota Blitar Bisa ambil jalur menuju Pantai Tambakrejo, pada saat anda menjumpai Desa Pasiraman Kecamatan Wonotirto menuju ke arah selatan sampai SD Pasiraman 1 kiri jalan, di utara SD ada sebuah jalur kekanan tepat ditikungan itu lurus sampai menjumpai jalur setapak pertama menuju hutan pada kiri jalan , lalu ikuti jalur tersebut dan ada aliran air berupa paralon ikuti jalur itu lalu ke kanan ada pohon jati jati belok ke kanan , ikuti jalur sampai kandang kambing , motor bisa diparkir disini , lanjut susur hutan dengan medan berupa jalur setapak atau bisa susur sungai.


Air Terjun Jurug Tumpuk itu bisa dibilang Air Terjun Jurug Lorejo , dikatakan Jurug Lorejo karena sumbernya berada di Desa Lorejo. Aliran Sungai yang bersih yang membentang di Desa Pasiraman membuat warga tidak kekurangan air.


Ketinggian Air Terjun Jurug Tumpuk sendiri yang bawah sekitar 15 m dan yang atas sekitar 20 m,, debit airnya jika musim hujan lumayan deras, tapi jika kemarau debitnya alirannya nggak terlalu deras,,


Sekian dulu ulasan tentang Air Terjun Jurug Tumpuk, Hayo siapa yang pingin ngadem bisa disini tapi harus Adventure sedikit ya Guys,,

Salam Hawa Wisata
My Instinct My Adventure

__________________________________________________________________________________
Penulis : Rifqi Oktavius
Partisipant : Iis , Dhika
_________________________________________________________________________________


SEJARAH KELURAHAN JINGGLONG SUTOJAYAN BLITAR

     Kelurahan Jingglong , merupakan sebuah kelurahan yang berada di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Kelurahan Jingglong sendiri terd...